TEMPO.CO, Jakarta - PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) resmi berinvestasi dan menguasai 22 persen saham di PT Bank Jago Tbk (ARTO). Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo, mengatakan investasi di Bank Jago ini merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek ke depannya.
"Kemitraan dengan Bank Jago adalah sebuah pencapaian baru bagi Gojek dalam menyediakan berbagai solusi dari masalah sehari-hari melalui teknologi," kata Andre dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2020.
Bank Jago semula bernama PT Bank Artos Indonesia (Bank Artos) dan berdiri di Bandung, Jawa Barat pada 1992. Tahun 2019, PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) dan Wealth Track Technology Limited (WTT) masuk sebagai pemegang saham pengendali baru setelah melakukan akuisisi saham Bank Artos. Masing-masing sebesar 37,65 persen dan 13,35 persen.
Tahun 2020, perubahan nama dari Bank Artos menjadi Bank Jago. Tapi dengan masuknya Gojek di penghujung 2020 ini tidak mengubah pengendalian saham di Bank Jago.
Metamorfosis Ekosistem Indonesia dan Wealth Track Technology tetap sebagai pemegang saham pengendali dengan total kepemilikan saham 51 persen.